KUMPULAN PANTUN
PUJANGGA

CERPEN
SASTRA
HUMOR

BERANDA

puisi-puisiku

10.14.2012

BALA PENA: MONYET BERBULU

BALA PENA: MONYET BERBULU

Diposting oleh ascom

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

di 12.27

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Pengikut

SYAIR TIMUR TENGAH
* MANTRA *
* SYAIR PERAHU *
* PRIBAHASA *
*LANTUN MAHAKAM*
*SYAIR KEHIDUPAN*
* GURINDAM *
* SYAIR NASEHAT *
* SELOKA *
* TALIBUN *

Amazon.com Widgets

Bet365 casinoPosh BingoCountersRoyal Vegas CasinoVideo slots

Feedjit

Amazon.com Widgets

SULASTRI ANDRIANI

Sungguh engkau telah mengikat langkah ini
Untuk meraba hati bersama cinta
Luruh rasa lebur dalam senggama waktu
Api membara cinta aku melepuh tak berdaya
Sulastri andriani
Ttemaram silam sirna sudah menjelma terang kini
Rasapun berpacu hasrat dalam gelombang asmara
Irama angin mendesah mengulas semua rasa

Aku terhanyut alunan engkau cinta
Nyanyian hati syahdu aku dengar
Dalam rentak gemulai engkau melumat aku
Rebah terkulai bersama dekap abadimu
Indah terpaut sungging bibir waktu
Angan terhapus menjelma sudah
Nyata terangkai dalam langkah
Inginkan hati selamanya dalam dekap abadimu

PUISI-PUISIKU

*menunggu cintamu
*merangkul malam
*sahabatku
*aku selalu mencintaimu
*resah
*ketulusan cinta»
*ketika engkau pergi»
*rasa rindu
*tentang rasa»
*galau»
*dalam dekapan waktu»
*kemana hasrat itu pergi»
*Cintaku»
*kita yang terluka»
*Lautku»
*janjiku»
*kau memang cantik»
*sekilas renungan»
*aku adalah cintamu»
*mimpi yang tak sempurna»
*sulastri andriani»
*ketika aku mencintaimu»
*Antara Senja Dan Malam»
*Pada Malam»
*tentang rindu»
Cabang Keinginan

AMIR HAMZAH »
- ANTONIO MACHADO »
  - SUTAN T.ALISYAHBANA
TAUFIQ ISMAIL »
- HENDRIK MARSMAN »
  - CHAIRIL ANWAR
WS.RENDRA »
- ALEXANDER PUSKIN »
  - SANUSI PANE
EMHA AINUN NAJIB »
- DOROTHY LAW NOLTE »
  - MANSUR SAMIN
SAPARDI DJOKO. S »
- CONSTANTINE CAVAFY »
  - TOTO SUDARTO BACHTIAR
syair AGUS R.SARJONO »
- JOHN MASEFIELD »
  - KAHLIL GIBRAN
HAMKA »
- HAMZAH FANSURI »
  - MANSUR SAMIN
JALALUDIN RUMI »
- UMAR KHAYYAM »
  - SUTARDJI C.BACHRI

MENANTI DALAM KETIDAKPASTIAN

Im Not Carine Im Clairine

SAHABAT SELAMANYA

AKHIR SEBUAH CINTA

Ketika cinta mengingatkanya

pantun pernikahan

pantun perpisahan

pantun teka-teki

pantun pribahasa

pantun kepahlawanan

Sonnets of William Shakespeare

A woman's face with Nature's own hand
Against that time, if ever that time come
As a decrepit father takes delight
As an unperfect actor on the stage
As fast as thou shalt wane, so fast thou growest
Being your slave, what should I do but tend
Betwixt mine eye and heart a league is took
But wherefore do not you a mightier way
Devouring Time, blunt thou the lion's paws
For shame! deny that thou bear'st love to any
From fairest creatures we desire increase
Full many a glorious morning have I seen
How can I then return in happy plight
How can my Muse want subject to invent
How careful was I, when I took my way
How heavy do I journey on the way
If the dull substance of my flesh were thought
If there be nothing new, but that which is
If thou survive my well-contented day
Is it for fear to wet a widow's eye
Let me confess that we two must be twain
Let those who are in favour with their stars
Like as the waves make towards the pebbled shore
Lo! in the orient when the gracious light
Look in thy glass, and tell the face thou viewest
Lord of my love, to whom in vassalage
Mine eye and heart are at a mortal war
Mine eye hath play'd the painter and hath
Music to hear, why hear'st thou music sadly?
My glass shall not persuade me I am old
No more be grieved at that which thou
Not from the stars do I my judgment pluck
Not marble, nor the gilded monuments
O, how much more doth beauty beauteous seem
O, how thy worth with manners may I sing
O, that you were yourself! but, love, you are
Shall I compare thee to a summer's day?
So am I as the rich, whose blessed key
So is it not with me as with that Muse
Sweet love, renew thy force; be it not said
Take all my loves, my love, yea, take them all
That god forbid that made me first your slave
That thou hast her, it is not all my grief
The other two, slight air and purging fire
Then let not winter's ragged hand deface
Those hours, that with gentle work did frame
Those petty wrongs that liberty commits
Thus can my love excuse the slow offence
Thy bosom is endeared with all hearts
Unthrifty loveliness, why dost thou spend
Weary with toil, I haste me to my bed
What is your substance, whereof are you made
When forty winters shall beseige thy brow
When I consider every thing that grows
When I do count the clock that tells the time
When most I wink, then do mine eyes best see
When to the sessions of sweet silent thought
When, in disgrace with fortune and men's eyes
Why didst thou promise such a beauteous day

PUISI-PUISI
PRODUCT
SPORT
BURSA KERJA
FREE DOWNLOAD LAGU
PARIWISATA
berbagi kisah pada lembaran cerita

BALA PENA

:berbagi kisah pada lembaran cerita

PUISIKU - ASCOM

pantun pernikahan

Anak kambing di tepi hutan ditembak pemburu, kena di kaki. Selamat datang kami ucapkan, kepada rombongan yang dinanti. Bungan mawar tum...
Syair Dagang { HAMZAH FANSURI }

Hai sekalian kita yang kurang nafsumu itu lawan berperang jangan hendak lebih baiklah kurang janganlah sama dengan orang Amati-amati me...
SYAIR TIMUR TENGAH

1.Sajak Aminah Qutb Buat Calon Suami jika kita cinta kepada manusia tidak semestinya manusia cinta kepada kita Tetapi jika kita cinta ...
JANDA GATEL

seorang janda berbaring di tmpat tidur nya dengan menggunakan baju tidur nya yg tipis.. entah knp dia kelihatan begitu cemas, dia mulai meme...
syair nasehat kepada anak

dengarkan tuan ayahanda berperi kepada anakanda muda bestari jika benar kepada diri nasihat kebajikan ayah anda beri ==============...
RASA RINDU

aku terdiam dlm resah yg luruh bersama malam memeluk kenyataan diantara dinginya hati saat kau jauh dariku. aku disini masih terlalu tang...
MENANTI DALAM KETIDAKPASTIAN

Menanti Dalam Ketidakpastian Fri, 15 Apr 2011 By: Nina Gustina Bangko Jambi Aku masih terduduk lemas di atas tempat tidurku, aku be...
Sekilas renungan

Terurai kata,,,,,,, Memecah sunyi yg bersandar pada bahu malam Merangkul rasa dengan bijaksana Dalam dingin hembusan angin yg menghalau geri...
sabar {syair arab}

Siapa sabar atas bala, sampailah ia terpenuhi Mestinya bersabar atas kehilangan sesuatu yang hilang Tidak perlukah engkau bersedih Jika d...
Rintihan Di Malam Hari { Imam Bukhari }

Di kala malam yang sunyi sepi bani insan tengah tenggelam dalam tidur dan mimpi musafir yang malang ini tersentak bangun pergi membasuh di...

http://puisiku-ascom.blogspot.com. Gambar tema oleh sndrk. Diberdayakan oleh Blogger.