puisi-puisiku

6.08.2011

Im Not Carine Im Clairine

Im Not Carine Im Clairine

Wed, 25 May 2011

By: Jocelin Junita Luke
Pelajar SMP.ST.KRISTOFORUS II
Jakarta


Aku hanya bisa menangis di sore hari yang sunyi . Aku nggak mungkin ke sini dengan penampilanku yang sebenarnya . Aku menangis dengan penampilan-ku yang palsu . Aku menangis di bawah pohon yang besar ini seakan-akan aku tak punya nyawa .

Di tengah suara tangisanku , “Hei , ngapain kamu disitu ?” Aku hanya terkejut dengan suara itu . “Hey , kamu nangis ?” Aku tambah terkejut setelah mengetahui bahwa orang itu adalah cowok yang kutangisi sekarang . Aku langsung mengusap air mata yang membasahi pipiku . “Nggak kok” kataku dengan tidak jujur . “Nggak mungkin , mata kamu merah gitu , tadi aku juga mendengar suara tangisan & disini coma ada kamu” ucap’a sambil duduk di sebelahku . Aku hanya bisa diam dengan detak jantungku yg semakin kencang . “Ya udah , kalo kamu nggak mau jawab” katanya dengan lesuh , tapi aku tetap diam walaupun aku merasa bersalah karena aku tak menjawab pertanyaannya .

Ia membuat mulutku menjadi lebih tidak bisa bergerak ketika Ia mengajakku berkenalan dan menanyakan namaku . Aku benar-benar tidak tau menjawab apa . Nggak mungkin dong aku bilang kalau aku itu Clairine , orang yang ia benci . Kalaupun aku bilang aku adalah Clairine , mungkin dia tak akan percaya & bahkan ia makin membenciku . “Alo ??? Kok diem sih ? Nama kamu siapa ?” tanyanya kembali . “Aku ? Aku Carine” jawabku yg membuatnya mengangguk tanda mengerti . “Ooo , Carine , Namaku Avel” ucapnya dengan senyuman , tapi aku tetap diam . “Kamu tinggal dimana ? Kayaknya kmu bukan anak komplek sini” badanku serasa digigit semut merah saat medengar Avel bertanya tentang itu . “Iya , aku memang bukan komplek sini” jawabku dengan takut . “Lalu ….” “aku pergi dulu ya , udah mau malem nih” ucapku yang memotong pembicaraannya serta langsung menaiki sepedaku dan pergi “Maaf aku memotong pembicaraanmu dan maaf aku bohong , Vel” batinku

“Avel , dia yang membuatku menangis , dia juga yg menghiburku” ucapku dalam hati . Avel adalah orang yang kucintai sejak SD kelas 6 sampai sekarang , aku berusaha melupakannya tapi aku tidak bisa walaupun dia telah menghiraukanku saat aku ingin mengungkapkan perasaanku , dan akhirnya aku memilih berjalan di jalan tengah yang banyak resiko’a . Saat aku berada di tengah jalan , aku berusaha membuang muka saat bertemu dengannya , aku memfitnahnya di depan yang lain & aku membicarakannya dari belakang . Dan sekarang aku sadar atas perbuatanku , aku ingin dia tau kalau itu coma main-main karena permainan yang telah kulakukan berakhir sia-sia . Aku kalah dalam permainan ini padahal aku sendiri yang membuat permainan ini , perasaan cinta yang terlalu besar me-menangkan permainan ini . Tadi siang , dia melewatiku lalu melemparkan sepucukkertas ....

KENAPA LU LAKUIN INI SEMUA , CLAIRINE ???

Disaat itu juga air mataku langsung turun setetes demi setetes , Aku hanya tertunduk dan selalu mengelap air mataku agar sahabatku tidak mengetahuinya . Aku langsung berlari sejauh-jauhnya . Aku tak taw harus menangis di mana , dengan siapa . Akhirnya aku mengikat rambutku menjadi dua , memakai kacamata besar , dan berdandan sebeda-bedanya dari pribadiku . Hanya dengan itu aku dapat menangis dengan bebas tanpa dikenali orang . Tetapi karena ide konyolku , Avel jadi bertemu Carine , nama samaran yang kupakai . Tapi pribadi Carine membuatku terhibur & membuatku berbohong .

Kebohongan itu Membuatku Nyaman

Aku hanya berdiri di bawah pohon besar & di tengah terik matahari , melihat panasnya saat itu . Panasnya saat itu membuat mataku mengekerut seperti dipijat . “Carine , kok disini sih ? Panas tau , nanti kamu sakit “ ucap Avel yang tiba-tiba datang dan meneduhkan keplaku dan kepalanya dengan jaket yg dibawanya . Detak jantungku langsung melaju drastis , aku hanya menampakkan wajah kaget kepadanya . “Kenapa kamu liatin aku gitu ?” tanyanya . “eh , nggak pp kok”ucapku yang langsung mengalihkan pandanganku dari mukanya . “Eh , duduk dibawah pohon aja yuk” ucapnya sambil menarik tanganku ke bawah pohon .

Setelah beberapa menit kita duduk duduk , tiba-tiba teman-teman Avel datang di hadapanku dan Avel . “Ciee , Avel .. Tuh siapa Vel ???” Tanya salah satu dari mereka. “Nggak ama si DIA lagi nih ???” sambung salah satunya lagi . “Apa ?” ucapku dlm hati. “Cantik juga Vel lu pilih gk kalah cantik ama Cla cla cla itu” sambung yang lain . “Cla ? Clarissa ?” batinku . Hatiku terus bertanya-tanya. “Apa-apaan sih lo ??? Kok lu pada bisa ada disini ?” Tanya Avel yg sama terkejutnya denganku . “Dari tadi kita udh cariin lu Vel , ternyata lu ada disni”ucap salah satu dr mereka. “Vel , aku pulang dulu ya . Bye” ucapku yang langsung pergi meninggalkan Avel & teman-temannya . “Tunggu Rine” ucap Avel disaat aku sudah menaiki sepedaku . Aku mendengarnya tp aku hanya menengok sebentar lalu pergi dengan sepedaku . “Apa yang maksud mereka ya ???” ucap batinku yg masih bertanya-tanya .

“Aku masih bingung dengan perkataan mereka , Cla ? Cla siapa ? Apa Clarissa ?” tanyaku dalam hati . Clarissa adlh cewek termanis yang pernah kutemui . Walaupun dia manja , tapi tetap saja senyuman manis dia nggak akan pernah hilang dari wajahnya . Dia juga menyukai Avel , sgt menyukainya . Mungkin Avel juga menyukai Clarissa . Walaupun mereka tak dekat .

“Loh loh loh ? Kok ada Clairine ? Pohon itu ? Itu kn pohon yg kemaren Avel dudukin ama cewek asing itu ? Apa jangan-jangan…” ucap seseorang yg bersembunyi di blkg tembok dr kejauhan
Aku merasa lega saat aku mengetahui bahwa Avel tdk ada , Siang ini aku pergi ke pohon ini tanpa kebohongan dlm tampilanku . Aku hanya merenung di sana , menenangkan hati di bawah pohon yg melindungiku dr sinar matahari . “Tadi sikap Avel aneh bgt ya , biasa dia bandel tp hari ini gak tuh” kataku sambil berpikir. Setelah hamper 1 jam akhirnya aku memutuskan untuk balik . PRANG . “Suara apa itu ?? apa ada orang ? Apa itu Avel ?” ucap batinku , aku pun langsung meninggalkan tempat itu buru-buru .

“Vel , tadi gua liat Clairine ke pohon itu” ucap teman Avel yg bernama Gio “Hah ? Pohon yg mana ???” Tanya Avel . “Pohon tempat lu ama cewek asing bertedu , tp dia gk pake sepeda” Jawab Gio . “Maksud lu ???” Tanya Avel yg dibuat bingung oleh Gio . “Avel , maksud gua siapa tau cewek asing itu Clairine . Muka mereka kn agak mirip” Jawab Gio meyakinkan . “Gk mungkin cewek asing itu namanya Carine” ucap Avel . “Nah ! namanya aja mirip . Coba lu pikirin deh” kata Gio sambil menepuk bahu Avel . “Bener juga ya kata Gio , nama’a mirip , muka’a .. , juga agak mirip . Apa bener ?? Klo bener knp hrs nyamar lalu bohong lagi … Aduh gk mungkin gk mungkin” batin Avel kebingungan .

Kebohongan itu Memberikanku Cinta

“Karena kebohongan yg kubuat , aku jadi selalu ingin kesini dengan keadaan seperti ini” ucapku dlm hati sambil tersenyum . Aku melihat cuaca sudah mendung , tp entah kenapa aku tetap tk mau pergi padahal aku taw klo nanti pasti hujan . Rasanya hatiku sudah seperti magnet yang selalu tertarik pada tempat ini . CREEES .

Hujan itu akhirnya mengguyurku tp aku tetap diam & bingung mau bertedu dimana . “Carine , kamu kok disini ?? Ini hujan Rine” ucap Avel dr rumahnya yang tidak jauh dr pohon itu. “Avel ?” Tanya batinku . Aku melihat Avel yang kembali masuk kerumahnya , aku kecewa karena aku kira dia menghiraukanku yang terguyur basah oleh air hujan . Tapi aku melihat Avel lagi yang keluar rumah sambil membawa payung dan berlari kepadaku . Saat sampai di depanku ia membuka payungnya dan meneduhkan kepala kami dr tetesan hujan . Rasanya seperti di film-film , berdua-duaan di tengah hujan . “Carine , kamu lepas aja kacamata kamu , kacamata kamu udah berembun & penuh dengan air” Aku langsung menengok kepadanya , badanku seperti di setrum mendengar permintaan itu. “Apa ? Nggak papa kok” jawabku yang langsung menolak’a . “Lagian , kayak’a kamu lebih cakep gk pake kacamata” ucap’a kembali . Aku hanya diam dan langsung menunduk melihat jalan yg basah . “Carine , mendingan kita duduk & berteduh di bawah pohon aja” ajaknya sambil menunjuk pohon besar itu .

Aku hanya mengangguk menandakan setuju . Akhirnya kami berteduh di bawah pohon itu , aku merasa hangat di sebelahnya walaupun cuaca saat itu membuat udara sgt dingin . Jantungku seperti di spa saat Avel memandangku dengan dekat , “Kamu cakep banget sih Carine” ucap’a dengan nada yang halus . Aku hanya menampakkan wajah bingung dan tak menyangka “Iya , kamu cakep bgt . Aku suka ama kamu” ucapnya . Aku tambah terkejut mendengar hal itu , mulutku menjadi es . Andai mulutku dapat bergerak , aku pasti akan bilang suka juga padanya . Tapi rasanya nggak mungkin karena yang dia suka bukan aku , tapi yang dia suka Carine . Aku hanya diam tak berkata apa-apa . “Aku tau , ini kamu Clairine” ucap Avel dlm hatinya . “Hei , kok diem aku salah ngomong ya ??” Tanya Avel padaku lagi . Aku tambah bingung , udara ‘a yang tadi dingin sekarang menjadi panas . “Nggak kok” Ucapku dengan muka tertunduk . “Udah lah gak usah dipikirin” ucapnya sambil mengalihakan pandangannya dariku . Setelah beberapa menit kita berteduh , hujan tidak berhenti malah yang ada hujan semakin deras disertai angin & udara yang sangat dingin . Aku meng-genggam kedua tanganku dan menaruhnya di bawah leher , mulutku menggigil tk bisa berhenti . “Kmu kedinginan ya ?? Nih ada jaket pakai aja .

Nanti kamu sakit” ucapnya sambil melepaskan jaket yg Ia pakai dan memakainya dia atas bahuku . “Nggak usah Vel , nggak papa kok” balasku mulai melepaskan jaketnya . “Nggak boleh , kamu bisa sakit . Aku gak ijinin kamu gk pakai jaket” kata Avel sambil menaruh jaketnya kembali di atas bahuku . “Kamu sendiri gimana ???” tanyaku sambil mentap mukanya . “Aku ? Aku nggak papa kok . Lebih baik aku yg sakit dr pada kamu , aku lebih nggak rela & khawatir kalau kamu yang sakit” ucap Avel . Aku benar-benar senang atas kata-katanya itu , rasanya kalau tidak ada orang disitu aku ingin berteriak “AKU MERASAKAN CINTA” sekeras-kerasnya pada dunia ini . Aku hanya terdiam & menunduk ke bawah . Dia hanya tersenyum manis melihatku . “Kamu beneren gk kedinginan ??” tanyaku meyakinkan Avel . “Nggak Carine , kamu tenang aja” ucapnya sambil mengacak – acak rambut atasku yang membuat pipiku merah. Setelah hampir satu jam lebih , akhirnya hujan itu-pun berhenti . “Avel , hujannya udah berhenti . Aku balik dulu ya , makasih ya jaketnya” ucapku sambil berdiri dan melepaskan jaketnya dari bahuku . Aku memberi jaket itu kembali pada pemiliknya . “Yaah” ucapnya dengan lesuh , aku hanya tersenyum kecil melihatnya . Akhirnya Avel-pun mengambil jaketnya kembali . “Ya udah , hati-hati ya Carine . Bye – bye” kata Avel sambil melambaikan tangannya padaku . “Aku tau kamu Calirine , aku hafal caramu berbicara . Aku tau sikap kamu” ucap Avel saat Clairine & sepeda itu sudah jauh darinya .

Semua ini Ada Akhirnya

Aku hanya bisa berpindah-pindah posisi untuk mencarinya di bawah terik matahari yang menghantam badanku . Matahari itu terus menghatamku seakan-akan membuatku untuk berteduh sementara di bawah pohon , tapi aku tidak akan berteduh walaupun hanya untuk semenit , ataupun sedetik . Karena sekarang sedetik itu sangat berharga bagiku . “Kemana Avel ? Kok gk ada ??” ucapku dlm batinku yang sedang panik . “Udah ku-duga kamu akan kesini” ucap seseorang bernada serak . Suara itu membuatku memutarkan arah badanku ke belakang , “Avel ??” ucapku yang terkejut dengan kedatangan Avel di belakangku . “Iya , ini aku . Tumben kamu kesini lebih siang” ucapnya yang terlihat bersinar di bawah matahari . “Iya , hari ini pulang cepet . Kamu sakit ya ??” ucapku dengan muka khawatir . “Kok kamu tau kalau aku sakit ??” Tanya-nya yang membuat jantungku berdetak seperti lari marathon . Aku berusaha mencari alasan yang masuk akal di tengah terik matahari . “Ehm , soalnya muka kamu keliatan pucet sih” tutur-ku dengan ragu-ragu . Aku semakin takut saat ia menatapku dengan penuh kebingungan .

Rasanya kau ingin lari sejauh – jauhnya dari tempat itu . “Aku kelihatan pucet ya ???” Tanya-nya padaku yang tertunduk ke bawah . “Iya” jawabku dengan nada suara yang kecil . “Duduk yuk panas nih” ajaknya seraya menarik tanganku ke bawah pohon . Di bawah pohon , ia menjelaskan penyebab dia sakit . Ia bilang karena hujan & cuaca dingin kemarin yang menyebabkannya terserang flu . Di saat itu juga aku tak bisa menahan ke-khawatiranku , rasanya ke-khawatiranku seperti kuda liar yang menerobos keluar dr kandangnya . Tetapi ia bilang aku tak perlu meng-khawatirannya , ucapnnya itu mebuat pipiku memerah tomat . “Carine , kamu tau gk ??” Tanya-nya . Aku hanya menjawab dengan menampakkan wajah bingung padanya . “Dulu aku punya teman , dia cantiiiiiik banget , dia juga baik . Aku sayang bgt ama dia” ucapnya dengan nada halus yang membuatku merasakan sakitnya perasaanku saat mandengarnya . “Terus ? Kamu tembak dong ?” sambungku dengan senyuman kecil di bibirku . “Nggak , dia keburu membenciku sebelum perasaanku terungkap . Kamu tau ,dia sangat membenciku mungkin sampai sekarang . Sedangkan aku masih mencintainya sampai sekarang” ucap Avel sambil menengok padaku .

Badanku seperti ingin pingsan mendengar kata terakhirnya , mulutku ingin memberitahunya bahwa ada aku yangmasih mencintainya . Tetapi sekarang hanya satu kalimat pertanyaan yang muncul di-pikiranku yang kacau ini , “Siapa yang dimaksud Avel ??”. Aku pun mengutarakan pertanyaan yg terlintas di-pikiranku , “Nama cewek itu siapa Vel ?” tanyaku dengan pandangan ke bunga yang layu . “Namanya Clairine” jawabnya dengan senyuman kecil . “Aku ?” ucapku dlm hati , rasanya ada yang menancapkan pisau tepat di hatiku . Sekejap perasaanku menjadi senang sekaligus menjadi sangat sedih . Sadar , hanya itulah yang aku rasakan saat itu , sadar akan perbuatan yg kulakukan itu salah . Air mataku sudah berada di ujung mata . “Itu rumahnya , pagar putih” sambung Avel sambil mengarahkan telunjuknya ke satu rumah ber-pagar putih . “Itu rumahku dulu . apakah benar yang dimaksud itu benar-benar aku , Clairine” ucapku dalam hati , aku tak tau bagaimana ekspresi mukaku saat itu tapi yang pasti di saat itu aku seperti terkena serangan jantung . Aku hanya dapat diam , menutup mulutku , dan menahan air mata yang ingin keluar dari mataku .

“Kok kamu diam Car ?” Tanya-nya yang makin membuatku bingung menjawab dengan jawaban apa . Matahari yang tadinya membuat kami panas sekarang menjadi gelap segelap hatiku sekarang . “Vel , aku pulang dulu ya . Udah mau hujan nih , bye Avel” ucapku yang langsung berlari ke sepedaku dengan air mata yang terlanjur membasahi pipiku . Kata tunggu itu memang terdengar oleh ku , tapi aku tak mungkin menanggapi kata yang keluar dr mulut Avel . Jika aku menengok padanya , semuanya akan hancur dan Avel makin membenciku . Aku hanya dapat mebiarkan air mataku bercucuran membasahi pipiku , aku tak bisa menahan keinginanku untuk menangis . Aku Menyesal , itulah kata-kata yang ingin aku ucapkan pada Avel . “Aku taw kamu itu Clairine . Kenapa kamu masih mau berbohong ? Kenapa kamu pergi ??” Tanya Avel di dlm hatinya saat ia melihat Clairine yang sudah pergi jauh .

Hari ini udara tak bersahabat denganku , matahari yang menyinari – ku di tengah lapangan sekolah ini menjadikanku semakin tak bernyawa hari ini . Aku seperti patung yang tak bisa bergerak , dan bisa dimain-mainkan . “Hari ini tak akan ada sosok Carine di bawah pohon itu lagi , selamat tinggal Carine” ucapku sambil memandang langit yang terang benderang . “Hai Carine” ucap seseorang dari arah belakang . “Suara itu familiar banget” ucapku dlm hati sambil mengingat – ingat suara itu & mulai membalikkan badan ke belakang . “Avel ??” ucapku yang terkejut krn kedatangan Avel yang tiba” berada di belakangku . “Kenapa kemaren kamu pergi ?” Tanya Avel yang membuatku membulatkan kedua mataku . “Kenapa bengong Carine ? Eh salah deh maksudku Clairine” ucapnya yang membuatku merasa bersalah . “Apakah Avel sudah mengetahui ini semua ???” tanyaku dalam hati . Aku hanya diam & tidak tau ingin menjawab apa . Aku berniat untuk berlari dan meninggalkan Avel di bawah panasnya hari itu , “Eits , mau kemana kamu Airin ?” tanyanya sambil mencegah langakah-ku . Aku hanya terdiam & tertunduk merasa bersalah . “Aku minta maaf Avel , aku gak bermaksud untuk bohongin kamu , coma ….” Ucapku sambil menjulurkan tangan tanda permintaan maaf . “Coma apa Clairine ???” sambung Avel sambil menatapku dengan pandangan tajam . “Coma aku … Pokoknya aku beneren gk niat untuk membohongi mu .

Saat itu aku lagi nangis , dan tiba-tiba kamu datang dan kamu tanya siapa namaku . Aku bingung jawab apa , jadi aku jawab aja Carine . Aku minta maaf Avel” ucapku sambil menatap Avel dengan takut . “Kamu gk usah minta maaf & gak usah jelasin semuanya . Aku taw semua’a kok , tadinya akunggak taw . Tapi setelah Gio bilang kalau kamu pernah ke pohon itu , aku jadi sadar dan aku liat-liat Carine itu mirip ama kamu . Kamu gak usah minta maaf , malah aku yang mau minta maaf karena kemaren udah buat kamu ketakutan lalu nangis lagi” ucapnya sambil menatapku dengan senyuman . “Jadi kamu gk marah Vel ??” tanyaku yg masih tertunduk merasa bersalah pada Avel . “Dengerin ya Clairine …” ucapnya sambil mengambil & memegang kedua tanganku serta menatapku dengan kedua matanya yang indah .

Aku hanya kembali mantapnya dengan pipiku yang mulai me-merah . “Aku nggak marah ama kamu , orang yang aku cintai dr kelas 6 . Aku bener-bener sayang ama kamu , Clairine” ucapnya dengan tatapan yang dalam padaku . “Jadi ? Yang kemaren beneran ??” tanyaku yang masih ragu dengan pernytaannya , walaupun pipiku sudah merah tomat . “Iya Clairine , masa aku bohong” jawabnya sambil diselingi senyuman kecil . “Nggak , yang kamu suka bukan aku , Clairine . Tp yg kamu suka Carine” ucapku mngelak semua’a . “Nggak Airin , yang aku suka itu kamu , Bernadeth Clairine” ucapnya . Karena ucapannya itu hari yang tadi membuat kami berkeringat kini menjadi hangat di antara kami berdua . Aku hanya diam , menahan rasa malu . “Kok diem Rin ?? Aku salah ngomong ya ??” tanyanya yang menatapku . “Eh , nggak kok” ucapku di bawah cuaca yang menjadi sejuk . “Lalu ?” ucapnya yang membuatku menatap matanya juga . “Lalu , kamu mau jadi pacarku ?”ucapnya dengan nada lembut yang masih memegang tanganku erat . Aku hanya terkejut dengan ucapannya barusan , aku hanya diam menikmati sepoian angin saat itu .
“Halo ?” ucapnya sambil melambaikan tangannya di hadapanku . “Iya , aku mau kok” ucapku yang disusul dengan senyuman kecil dari bibirku . “Kamu gk bohong kn ?? Jadi kamu gak benci ama aku ?” Tanya Avel yang membuatku berkata jujur . “Sebenernya , aku nggak pernah benci ama kamu . Aku coma mau lupain kamu , jadi aku jauhin & benci kamu tp tetep nggak bisa karena aku juga udah suka kamu dr kelas 6” ucapku dengan muka yang malu-malu . Ia langsung memelukku dan membisikkan janji bahwa ia berjanji akan menyayangiku & melindungiku sampai kapanpun . Aku hanya bisa diam & mulai membalas pelukannya dan membisikkan “Terima kasih Avel” diselingi senyuman lebar dr bibirku . Sekejap aku menjadi hangat dari sepoian angin-angin itu . “Cieeee !!!! Avel , Airin . Piwit !!! Cikiciuw !!” teriak anak” lain yang mengejutkan kami beruda . Semenjak itu , hari-hari ku menjadi indah seindah bunga-bunga yang tumbuh di pohon besar itu . “Makasih Carine” itulah kata yang aku bisa ucapkan saat itu . Tapi tetap saja “I’m Not Carine , I’m Clairine”

Tidak ada komentar:

Pengikut